LAMA BERDIRINYA
KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada zaman Praaksara, zaman
Hindu-Budha dan zaman Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan
dan politik.
1.
Kerajaan Salakanegara :
Tokoh awal yang berkuasa di
sini adalah Aki Tirem. Konon, kota
inilah yang disebut Argyre oleh
Ptolemeus
dalam tahun 150,
terletak di daerah Teluk Lada Pandeglang. Adalah Aki Tirem, penghulu atau
penguasa kampung setempat yang akhirnya menjadi mertua Dewawarman ketika puteri
Sang Aki Luhur Mulya bernama Dewi Pwahaci Larasati diperisteri oleh Dewawarman.
Hal ini membuat semua pengikut dan pasukan Dewawarman menikah dengan wanita setempat
dan tak ingin kembali ke kampung halamannya.
Ketika Aki Tirem meninggal,
Dewawarman menerima tongkat kekuasaan. Tahun 130 Masehi ia kemudian mendirikan
sebuah kerajaan dengan nama Salakanagara (Negeri Perak) beribukota di
Rajatapura. Ia menjadi raja pertama dengan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman
Aji Raksa Gapura Sagara. Beberapa kerajaan kecil di sekitarnya menjadi daerah
kekuasaannya, antara lain Kerajaan Agnynusa (Negeri Api) yang berada di Pulau
Krakatau.
Rajatapura adalah ibukota
Salakanagara yang hingga tahun 362 menjadi pusat pemerintahan Raja-Raja Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII). Salakanagara
berdiri hanya selama 232 tahun, tepatnya dari tahun 130 Masehi hingga tahun 362
Masehi. Raja Dewawarman I sendiri hanya berkuasa selama 38 tahun dan digantikan
anaknya yang menjadi Raja Dewawarman II dengan gelar Prabu Digwijayakasa
Dewawarmanputra. Prabu Dharmawirya tercatat sebagai Raja Dewawarman VIII atau
raja Salakanagara terakhir hingga tahun 363 karena sejak itu Salakanagara telah
menjadi kerajaan yang berada di bawah kekuasaan Tarumanagara yang didirikan
tahun 358 Masehi oleh Maharesi yang berasal dari Calankayana, India bernama
Jayasinghawarman. Pada masa kekuasaan Dewawarman VIII, keadaan ekonomi
penduduknya sangat baik, makmur dan sentosa, sedangkan kehidupan beragama
sangat harmonis.
2.
Kerajaan Taruma Negara :
Tarumanagara atau Kerajaan
Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa
pada abad ke-4
hingga abad ke-7
M.
Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan
catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar
lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan
Hindu beraliran Wisnu.
3.
Kerajaan Sunda Galuh :
Tarusbawa
yang berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa, pada tahun 669 M menggantikan
kedudukan mertuanya yaitu Linggawarman raja Tarumanagara yang terakhir.
Karena pamor Tarumanagara pada zamannya sudah sangat menurun, ia ingin
mengembalikan keharuman zaman Purnawarman yang berkedudukan
di purasaba (ibukota)
Sundapura. Dalam tahun 670 M, ia mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan
Sunda. Peristiwa ini dijadikan alasan oleh Wretikandayun, pendiri Kerajaan
Galuh dan masih keluarga kerajaan Tarumanegara, untuk memisahkan diri dari
kekuasaan Tarusbawa.
Dengan
dukungan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, Wretikandayun
menuntut kepada Tarusbawa supaya wilayah Tarumanagara dipecah dua. Dukungan ini
dapat terjadi karena putera mahkota Galuh bernama Mandiminyak, berjodoh dengan
Parwati puteri Maharani Shima dari Kalingga.
Dalam posisi lemah dan ingin menghindari perang saudara, Tarusbawa menerima
tuntutan Galuh. Pada tahun 669 M, wilayah Tarumanagara dipecah menjadi dua
kerajaan; yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai
batasnya.
Naskah
tua dari kabuyutan Ciburuy, Bayongbong, Garut, yang ditulis pada abad ke-13 atau
ke-14 memberitakan bahwa Rakeyan Banga pernah membangun parit Pakuan. Hal ini
dilakukannya sebagai persiapan untuk mengukuhkan diri sebagai raja yang
merdeka. Ia berjuang 20 tahun sebelum berhasil menjadi penguasa yang diakui di
sebelah barat Citarum dan lepas dari kedudukan sebagai raja bawahan Galuh. Ia
memerintah 27 tahun lamanya (739-766).
Manarah,
dengan gelar Prabu Suratama atau Prabu Jayaprakosa Mandaleswara Salakabuwana,
dikaruniai umur panjang dan memerintah di Galuh antara tahun 739-783.[4] Dalam tahun 783
ia melakukan manurajasuniya,
yaitu mengundurkan diri dari tahta kerajaan untuk melakukan tapa sampai akhir
hayat. Ia baru wafat tahun 798 dalam usia 80 tahun.
Dalam
naskah-naskah babad, posisi Manarah dan Banga ini sering dikacaukan. Tidak saja
dalam hal usia, di mana Banga dianggap lebih tua, tapi juga dalam penempatan
mereka sebagai raja. Dalam naskah-naskah tua, silsilah raja-raja Pakuan selalu
dimulai dengan tokoh Banga. Kekacauan silsilah dan penempatan posisi itu mulai
tampak dalam naskah Carita Waruga Guru,
yang ditulis pada pertengahan abad ke-18. Kekeliruan paling menyolok dalam
babad ialah kisah Banga yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Majapahit. Padahal,
Majapahit baru didirikan Raden Wijaya dalam tahun 1293, 527 tahun setelah Banga wafat.
Keturunan
Manarah putus hanya sampai cicitnya yang bernama Prabulinggabumi (813 - 852).
Tahta Galuh diserahkan kepada suami adiknya yaitu Rakeyan Wuwus alias Prabu Gajah Kulon (819 - 891), cicit Banga yang menjadi
Raja Sunda ke-8 (dihitung dari Tarusbawa). Sejak tahun 852, kedua kerajaan
pecahan Tarumanagara itu diperintah oleh keturunan Banga; sebagai akibat
perkawinan di antara para kerabat keraton Sunda, Galuh, dan Kuningan (Saunggalah).
4.
Kerajaan
Kadiri :
Kerajaan Kadiri atau Kediri atau Panjalu,
adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun
1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang.
5.
Kerajaan
Singasari :
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan
oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
Kerajaan
Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian
dalam. Pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan
sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam
serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah
runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja
dan membangun ibu kota baru di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan
Tumapel-Singhasari pun berakhir.
6.
Kerajaan
Majapahit :
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat
di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang
menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa
kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa
dari tahun 1350 hingga 1389.
Kelebihan :
1.
Menambah
kreatifitas pendidik
2.
Tidak
tergantung pada teknologi
3.
Paling
sederhana dan paling umum
Kekuragan :
1.
Tulisan
kurang jelas
2.
Membutuhkan
waktu lama
3.
Dengan
diagram batang hanya disajikan data yang telah dikelompokan atas atribut dan
kategori.
Sumber rujukan
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar